Kamis, 10 Mei 2012

Seorang Nenek Di Kaki Merapi

setelah puing, setelah asap
setelah tak seorangpun
seorang nenek digendong relawan
ia enggan tak mau pergi
kula mriki mawon

setelah seismologi dan laporan cuaca
setelah early warning system dan disaster management
seorang nenek bersikeras
ia tak beradu pendapat, ia diam
mungkin ada yang tak kita mengerti
pejah gesang kersane Gusti

seorang nenek di kaki Merapi
diusir dari gagasannya
sebab orang tak mau ia seperti Mbah Maridjan
yang kata seorang ustadz
mendzalimi dirinya sendiri

seorang nenek di puing Merapi
berharap menutup wajah dengan kain
berbaring menghadap wuwungan
sembari menyapa maut

dan di gedung kesenian
para penyair berkumpul
membacakan sajak-sajak kepedihan melipur lara
sambil lupa bertanya pada si Nenek
apa sesungguhnya arti selamat


Susy Ayu
Nov 2010
dimuat dalam buku antologi puisi "Merapi Gugat"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar