Minggu, 06 Mei 2012

Cuti Menikah

perlahan kita tarik garis lurus
namun selalu melengkung
ku rentang dari sini
kau rentang dari sana
tetap melengkung

lalu kau mulai berteriak
aku tak mau kalah sorak
lengkingmu meruntuhkan dinding
nyaringku merobohkan genting
rumah kita terombang ambing

hatiku terluka
hatimu terdera

"Bagaimana caraku pergi tanpa melukai?"
bahuku terangkat namun terasa ganjil
entah karena tak mampu menjawab
atau tak perduli

di lengkung itu kita duduk menata gemuruh
"Kita cuti menikah saja."
bahuku terangkat lagi, tak mengerti
"Mari beristirahat untuk berusaha bikin garis lurus."
"Berapa lama?"
"Sepuluh tahun."

hatiku bersepakat
penaku telah berkarat
kapurmu pun telah terkerat
kita menyerah setengah sekarat

kita belum bisa
membuat garis lurus yang serupa
meski di tempat yang berbeda
kita cuti menikah saja ***

(Susy Ayu, 040509)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar